Saat ingin berlibur ke pulau terpencil, yang terbayang biasanya sebuah kawasan yang sepi, eksotis, dan hamparan pasir yang membatasi darat dengan lautan. Bayangan itu tak sepenuhnya meleset saat saya bersama 14 awak media massa lainnya tiba di Pulau Umang yang masuk dalam wilayah Provinsi Banten.
Pulau Umang yang merupakan private island saat itu memang lumayan "sepi". Tak banyak turis ataupun pelancong yang berkunjung ke sana di musim pancaroba kali ini. Isu gempa yang belakangan marak beredar, sepertinya ikut memengaruhi kondisi tersebut. Apalagi berpelesir ke daerah pantai, wah... jangan-jangan nanti ada tsunami.
Tapi bagi kami, isu gempa ataupun tsunami bukanlah halangan. Kami ber-15 tetap excited menanti keberangkatan ke pulau yang memiliki luas lima hektare itu. Jarak tempuh 183 km dari Jakarta dapat kami lampaui selama 4,5 jam, plus lima menit perjalanan menggunakan kapal motor menyeberang dari Kecamatan Sumur, Pandeglang, ke pulau yang dimaksud.
Dan, tibalah kami di Pulau Umang. Bayangan sebuah pulau terpencil dan sepi tak meleset 100 persen. Apalagi eksotismenya, sungguh serupa dengan angan-angan saya. Suara debur ombak, air laut yang jernih, serta pasir nan lembut mencitrakan kondisi pulau yang tenang dan jauh dari polusi.
"Selamat datang di Pulau Umang!" seru seorang staf Pulau Umang Resort, sesaat setelah saya dan rekan-rekan menjejakkan kaki di pulau yang terletak di perairan Selat Sunda itu.
Dari segi lokasi, Pulau Umang berada di sebuah teluk yang "terlindungi" oleh Tanjung Lesung di sebelah utara, Pulau Panaitan di barat, dan Ujung Kulon di selatan. Karena letak yang "tersembunyi" itulah, ombak di pantai pulau umang ini tidak terlalu besar. Ketenangan airnya nyaris menyerupai danau.
http://lifestyle.okezone.com/
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar